Baru-baru ini Google bersama TNS Australia melakukan riset tentang kebiasaan pengguna dalam menggunakan smartphone mereka. Hasilnya cukup menarik, dimana lebih dari separuh pengguna gadget cerdas itu di Tanah Air menjadikannya sebagai piranti utama dalam berkomunikasi. Termasuk menelpon, mengakses internet, maupun menggunakan aplikasi jejaring sosial.
Menjadikan smartphone sebagai piranti utama dalam berkomunikasi merupakan kebiasaan yang tertinggi di antara 7 negara lain yang disurvei, yang meliputi India, Singapura, Jepang, Australia, Hongkong, Korea dan Taiwan.
Namun jika berbicara tentang penetrasi smartphone di tengah masyarakat, Indonesia ternyata kedua terendah, hanya menang dari India dimana angka penetrasi smartphonenya menjadi yang terendah di survei tersebut. Hal ini terjadi karena masih banyaknya penduduk yang menggunakan feature phone.
Menurut Masao Kakihara, Senior Research Market Insight Google Asia Pasifik, sebagaimana dijelaskan oleh blog Google mengatakan apa yang terjadi di Indonesia dan India merupakan fenomena yang menarik. Kedua negara itu memiliki jumlah penetrasi smartphone paling rendah, dan jumlah aplikasi yang paling sedikit, namun menjadikan smartphone sebagai piranti utama.
Sekalipun banyak di antara mereka punya piranti lain untuk online, seperti laptop atau tab, tetapi mereka tetap menggunakan smartphone sebagai piranti utama. Dalam hal ini, India dan Indonesia memiliki kesamaan.
Orang Indonesia juga memperjelas peta penggunaan smartphone di Asia, yaitu bahwa hanya tiga jenis aplikasi yang laku, yakni instant messaging, media sosial, dan mesin pencari. Karena paling banyak orang Indonesia menggunakan tiga jenis aplikasi itu sendiri. Prilaku ini kemudian disebut dengan 'social drive', dimana media sosial paling banyak digunakan, yang kedua aplikasi chatting, baru yang ketiga 'googling'.
Fakta lain dari penggunaan smarphone di Indonesia adalah bahwa website yang paling laku adalah belanja online, hiburan, dan travel. Hal inipun hampir mirip dengan kebiasaan pengguna di India. Sementara di negara lain, sperti di Taiwan dan Korea, aplikasi keuangan banyak yang membuka. Taiwan dan Hongkong juga banyak membuka situs restoran. Sementara di Singapura, hanya situs travel yang paling banyak mendatangkan pengunjung.

19:11
Unknown


